Fungsi Analisa Teknikal Dalam Trading

Written by admin-cat, March 04, 2020

Pentingnya Analisa Teknikal dalam Trading

Tanpa adanya analisa, trading hanya akan menjadi seperti ajang perjudian. Dimana trader hanya akan menebak – nebak langkah selanjutnya dan bergantung pada keberuntungan untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini tentu saja salah! Sebagai trader yang berkompeten, kita harus menganalisa pasar dengan baik, sehingga kita bisa mengetahui langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya.



Trading merupakan aktifitas perdagangan di finansial market yang dilakukan secara berjangka. Untuk trading saham maupun forex, biasanya dilakukan dalam jangka pendek. Dimana transaksi trading dilakukan dalam waktu yang singkat dan cepat, karena pengaruh dari pasar yang memiliki volatilitas yang tinggi. Pergerakan harga pada finansial market baik dalam trading saham maupun trading forex berubah dengan tidak terduga, itulah sebabnya kenapa trader membutuhkan analisa agar bisa bertahan di dalam market.

Analisa teknikal sendiri banyak sekali digunakan oleh trader untuk memprediksi pergerakan harga di market. Meskipun tidak sedikit juga yang menggunakan analisa fundamental atau gabungan antara keduanya. Adapun fungsi analisa teknikal dalam trading ada 2 macam.

1. Mendeteksi trend atau pola yang sedang terjadi. Dimana analisa teknikal digunakan untuk menganalisis harga berdasar data harga masa lalu. Dari data tersebut biasanya analis akan mencoba untuk melihat adanya suatu trend atau pola harga yang terjadi di market. Dari analisa ini, trader bisa mengikuti pola yang terjadi sebagai bantuan dalam tradingnya.

2. Membantu memberikan Sinyal Beli atau Jual. Tentunya dengan menggunakan analisis teknikal, trader akan sangat terbantu dengan tradingnya. Karena dari analisa yang dibuat dapat membantu trader untuk menentukan keputusan jual atau beli. Misal, saat harga cenderung naik, trader bisa membuka posisi beli. Ataupun sebaliknya, saat harga cenderung turun, trader membuka posisi jual.
 


Menurut Robert A. Levy, pendiri CDA Investment Technologies, bahwa ada beberapa asumsi yang menjadi dasar dari analisa teknikal. Diantaranya adalah :

  • Nilai pasar ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran
  • Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor
  • Harga efek secara individual dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak mengikuti trend dalam jangka waktu yang relative panjang
  • Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan antara permintaan dan penawaran yang terjadi

Dalam asumsi tersebut semua didasarkan pada interaksi yang terjadi di pasar. Karena asumsi inilah yang menjadi dasar analisis teknikla menempatkan harga yang tertera diatas segalanya.

Prinsip Dasar Analisa Teknikal

Berbeda dengan analisa fundamental yang berdasarkan kondisi perekenomian suatu negara, situasi pasar finansial dan berita lainnya. Pada analisa teknikal didasarkan pada 3 prinsip :

1. Market Price Discount Everything, yang artinya adalah harga yang terlihat pada grafik (chart) telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar.

2. Price Moves in Trend, dimana harga tidak bergerak secara acak, melainkan selalu membentuk suatu pola tertentu, atau disebut juga trend. Dimana bentuk pola ini akan terus berlangsung hingga ada tanda – tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berganti.

3. History Repeats Itself, dimana terjadi kecenderungan kuat bahwa perilaku para pelaku pasar di masa kini akan memberikan reaksi yang sama dengan para pelaku pasar di masa lalu. Hal ini termasuk dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar, sehingga motif pergerakan yang dahulu pernah terjadi bisa terulang lagi.


 

Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Analisa Teknikal

Sebagai trader yang ingin menggunakan analisis teknikal untuk tradingnya, penting sekali untuk mengetahui beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti, dalam analisa teknikal terdapat beberapa komponen penting yang wajib diketahui oleh trader.

Grafik Harga (Chart)

Chart atau grafik harga mewakili data – data historis perdagangan instrument trading. Dimana chart atau grafik akan memperlihatkan nilai/ harga sebuah aset yang terus bergerak dari waktu ke waktu. Ada tiga model grafik harga yang biasanya digunakan dalam analisa teknikal, yaitu grafik garis (Line Chart), grafik batang (Bar Chart), grafik lilin (Candlestick Chart).

- Line Chart : grafik berbentuk garis, dan sangat jarang sekali analis teknikal menggunakan grafik garis ini. Karena data yang bisa diambil relative sedikit. Sedangkan sebagai seorang analis, sangat penting sekali melihat grafik yang bisa menampilkan data secara lengkap.

- Bar Chart :  grafik bar, menggunakan bar atau garis, yang mewakili rentang perdagangan dari efek atau komoditas untuk suatu periode tertentu. Bar memiliki tonjolan kecil di sisi kiri untuk mewakili harga pembukaan (open), dan tonjolan kecil di sisi kanan untuk menunjukan harga penutupan (close). Bar chart menampilkan data lengkap mulai dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), dan terendah (low)

- Candlestick Chart : grafik candlestick menggunakan symbol lilin, dimana symbol ini mewakili rentang perdagangan dari efek atau komoditas untuk suatu periode tertentu. Pada chart ini terdapat dua bagian yaitu body dan bayangan. Dimana bagian body didefinisikan sebagai rentang antara harga pembuka (open) dengan harga penutupan (close). Bayangan mewakili rentang antara harga tertinggi (high) dan terendah (low).

Dengan memperhatikan grafik harga, trader akan menemukan berbagai pola yang sama didalam trading yang sedang berjalan. Pola grafik ini dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Pola Grafik per Batang : biasanya terlihat pada trading jangka pendek. Contohnya, seperti pola Doji, Hammer, dan Morning Star.

2. Pola Grafik yang Lebih Panjang: tentunya terjadi pada trading jangka panjang. Contohnya, seperti pola Cup and Handle, Head and Shoulder, Ascending Triangle dan lainnya.

 



Indikator Teknikal

Trader biasanya membaca pergerakan harga yang ditunjukan oleh grafik dengan bantuan dari indikator – indikator teknikal. Dan indikator teknikal ini memiliki banyak jenis, meskipun pada dasarnya indikator ini digunakan untuk membaca pergerakan harga saat ini, sehingga dapat memunculkan prediksi untuk pergerakan harga di masa depan.

Fungsi utama dari indikator teknikal adalah untuk membantu memberikan sinyal beli atau jual yang akurat. Sehingga trader bisa meminimalisir kerugian yang terjadi dimasa depan dan menghasilkan keuntungan. Beberapa indikator yang terkenal dan sering digunakan oleh trader diantaranya adalah :

  • Moving Average
  • Moving Average Convergence Divergence (MACD)
  • Elliot Waves
  • Relative Strength Index (RSI)
  • Stochastic
  • Parabolic SAR
  • Bollinger Band

Sebenarnya masih banyak lagi indikator – indikator yang bisa digunakan dalam analisa teknikal. Namun beberapa yang dijabarkan diatas adalah yang paling popular digunakan oleh trader. Dengan adanya indikator ini analisa yang dibuat trader bisa menjadi lebih akurat. Sehingga keputusan transaksi yang diambil oleh trader akan menjadi lebih tepat.

Itulah sedikit penjelasan mengenai analisa teknikal yang dijadikan alat oleh trader untuk membantu menganalisa pasar finansial. Dengan analisa teknikal, baik trading saham dan trading forex yang kita lakukan akan menjadi lebih baik dan terprediksi dengan jelas. Sehingga kita tidak perlu takut jika tiba – tiba harga jatuh di pasar dan memberikan kerugian. Karena kita sudah bisa memprediksi pergerakan itu terlebih dahulu.

Recommendation From Expert :

1. Ingin belajar analisa teknikal dari dasar – dasar hingga menjadi expert dan menaklukan pasar finansial? Bersama CAT Institute, Anda bisa belajar  trading serta ilmu – ilmu analisa teknikal berdasarkan ilmu Astronacci & Fibonacci secara intensif hingga menjadi trader professional dan berkompeten!

2. CALL atau Whatsapp dan hubungi CAT Institute dengan Karlina, +62 821 66 66 6500